Budaya Menulis Mahasiswa

Goodpeople-- Kali ini saya berbagi contoh artikel bahasa indonesia mengenai budaya menulis mahasiswa . Yuuuk baca selengkapnya di bawah sini :)

Budaya Menulis Mahasiswa

     Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang sangat kompleks dan hanya sebagian orang saja yang mampu atau dapat menulis dengan baik dalam menuangkan ide, gagasan, maupun perasaannya. Menulis memang bukan merupakan keterampilan yang sudah tertanam sejak seseorang lahir ke dunia, tetapi menulis itu merupakan keterampilan yang bersifat mekanistik dan harus melakukan latihan secara berkesinambungan. Menulis hendaknya dibudayakan sedini mungkin agar anak terbiasa dalam mengungkapkan ide, gagasan, maupun perasaannya. Sehingga dalam proses pembelajaran yang dilakukan akan lebih mudah dalam membimbing anak untuk menulis dengan baik. Para mahasiswa mengakui bahwa keterampilan menulis mempunyai tingkat kesukaran yang tinggi, ini dapat disebabkan karena mereka tidak terbiasa menuangkan ide, gagasan, maupun perasaannya ke dalam sebuah tulisan. Terbukti dalam lingkungan pendidikan atau perkuliahan, hanya beberapa mahasiswa yang dapat menuangkan ide, gagasan, maupun perasaannya dalam sebuah tulisan. Dengan kata lain keterampilan menulis yang dimiliki oleh para mahasiswa masih sangat minim.
     Minimnya keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri mahasiswa. Faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa yakni dapat berupa tidak adanya minat untuk menulis, tidak ada kemauan untuk meningkatkan tulisannya, adanya rasa malas, dan sebagainya. Sedangkan faktor luar dari diri mahasiswa yaitu dapat berupa faktor lingkungan yang tidak mendukung, suasana dan keadaan yang tidak mendukung untuk membuat sebuah tulisan, tidak dapat membagi waktu karena banyaknya kegiatan yang membuat malas untuk menulis, dan masih banyak lagi yang sesuai dengan kepribadian dan aktivitasnya masing-masing. 
     Masalah minimnya keterampilan menulis ini akan membuat mahasiswa menjadi seseorang yang selalu copy paste baik berupa ide, gagasan, dan pendapat orang lain mengenai suatu permasalahan. Saat ini banyak mahasiswa yang melakukan hal tersebut karena praktis dan tidak harus berpikir lagi untuk mengerjakan tugasnya. Karena menulis dapat dikatakan sebagai proses berpikir, jika mahasiswa hanya dapat melakukan copy paste dalam membuat sebuah laporan maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa tersebut tidak melakukan proses berpikir sedikit pun.  Dengan demikian tidak akan ada pemikiran kritis yang dilakukan oleh mahasiswa, sehingga tidak ada perubahan-perubahan yang berarti dalam sebuah pengetahuan.
     Dewasa ini banyak kegiatan seminar untuk memacu kekreatifan mahasiswa menulis. Kegiatan seminar maupun pelatihan-pelatihan tentang menulis yang diadakan memang diupayakan untuk menciptakan budaya menulis di kalangan mahasiswa. Walaupun kegiatan tersebut sangat membantu memotivasi mahasiswa dalam menulis, tetapi tetap saja hal itu kembali lagi kepada diri setiap individu mahasiswa. Setiap individu mempunyai keinginan dan kemampuan yang berdeda, kepribadian seorang mahasiswa juga sangat mempengaruhi motivasinya untuk menulis.
     Pada saat ini minimnya keterampilan menulis yang dimiliki oleh mahasiswa harus benar-benar mendapat perhatian yang lebih dari para pengajarnya dan harus segera ditanggulangi untuk meminimalisir terjadinya keminiman keterampilan menulis di kalangan mahasiswa secara berkesinambungan. Penanganan yang dilakukan oleh para pengajar hendaknya dilakukan dengan tepat dan dalam melakukan pengajaran menulis dilakukan semenarik mungkin agar para mahasiswa juga tertarik untuk menulis dan menganggap bahwa menulis itu menyenangkan. Dengan upaya yang dilakukan oleh para pengajar, diharapkan budaya menulis di kalangan mahasiswa dapat meningkat.
 
      Seperti yang kita ketahui, pada perkembangan saat ini, jika mahasiswa masih banyak yang kurang menguasai keterampilan menulis dan tidak ada keinginan untuk menulis, maka sudah dapat dikatakan hanya sedikit mahasiswa yang produktif (dalam menulis). Keterampilan menulis ini sangat penting untuk dikuasi agar menunjang kegiatan pendidikan dan bermasyarakat, tidak hanya menulis saja, tetapi keterampilan lainnya juga. Oleh karena itu, marilah tingkatkan 4 keterampilan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca,dan menulis. 
 
     Semoga artikel ini dapat memotivasi Goodpeople-- untuk meningkatkan 4 keterampilan berbahasa agar menjadi mahir dalam penggunaannya. Jangan berhenti di sini. Yuuk baca contoh artikel bahasa Indonesia mengenai Perbedaan Bahasa Lisan dan Ragam Bahasa Tulis .
 
 
 

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng