JUDUL : MENULIS PUISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Apa Itu Puisi ?
1.2 Teknik Menulis Puisi
1.3 Unsur Pembangun Puisi
BAB 2 PUISI LAMA
2.1 Definisi Puisi Lama
2.2 Karakteristik Puisi Lama
2.3 Jenis dan Contoh Puisi Lama
BAB 3 PUISI BARU
3.1 Definisi Puisi Baru
3.2 Karakteristik Puisi Baru
3.3 Jenis dan Contoh Puisi Baru
a. Puisi Baru Berdasarkan Isi
b. Puisi Baru Berdasarkan Bentuk
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Apa Itu Puisi ?
Secara etimologis, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani yaitu poeima yang artinya “membuat”, atau poesis “pembuatan”. Dalam bahasa Inggris disebut poem dan poerty. Puisi pada dasarnya seseorang telah membuat atau menciptakan suatu dunia tersendiri yang mengungkapkan pesan-pesan mendalam berdasarkan pengalaman penyair.
Puisi merupakan suatu genre dari karya sastra disamping prosa. Batasan atau pengertian puisi selalu berubah-ubah. Bahkan sampai sekarang belum ada pengertian yang pasti tentang puisi berdasarkan wujud konvensi bangunan puisi atau tipografinya. Puisi biasanya dibangun atas larik-larik yang membentuk bait. Satu buah puisi biasanya terdiri dari beberapa bait. Bentuk ini juga biasa digunakan orang untuk membedakan puisi dengan prosa.
1.2 Teknik Menulis Puisi
Ada macam-macam teknik menulis puisi yang dikemukakan oleh berbagai penyair. Menurut Teti Gumiati (2010 : 43) mengemukakan bahwa teknik puisin meliputi :
a). Mengekspresika Suasana Hati
Dalam kehidupan kita sehari-hari tentu saja tidak akan terlepas dari berbagai kondisi. Ada suatu kondisi yang membuat kita senang, bahagia, sedih, bahkan terluka dan terhina. Kondisi yang kita alami dan kita rasakan dapat menjadi sumber inspirasi yang berharga agar mengahsilkan sebuah karya kreatif.
b). Memaparkan Harapan atau Kenyataan
Teknik yang dapat mudah kita lakukan dalam menulis puisi adalah memaparkan harapan kita. Setiap orang tentu memilki harapan dan cita-cita. Harapan atau cita-cita kita dapat pula terekspresikan dalam doa-doa kita pada saat selesai melaksanakan ibadah. Tidak ada orang yang hidaup tanpa memiliki harapan. Hidup adalah sebuah petualangan yang memerlukan optimisme. Oleh karena optimismelah dalam memandang kehidupan agar kita mampu meraih yang kita inginkan.
c). Memotret Objek Alam
Dengan teknik ini kita dapat memanfaatkan saat-saat liburan, wisata dengan keluarga ke objek-objek pilihan akan sangat bermanfaat dalam memperkaya wawasan kita untuk menulis. Sebuah perjalanan menuju objek wisata pun dapat kita manfaatkan sebagai bahan tulisan. Tentu saja hal ini sebuah alternatif yang layak kita coba. Dengan melakukan karya wisata kita bukan hanya dapat meningkatkan kualitas hubungan dengan keluarga, tetapi juga dapat beroleh sumber inspirasi yang akan memudahkan kita dalam menulis.
d). Mengenang Masa Silam
Perjalanan hidup setiap orang penuh dinamika. Dinamika itulah yang akhirnya menjadikan setiap orang mempunyai catatan kehidupan yang dirangkai dalam bentuk kenangan. Mungkin kenangan tentang masa kecil, masa silam yang penuh dengan canda tawa, potret kebersamaan dengan teman lama yang sempat terkoyak, romantika dengan kekasih, atau merenungi kebersamaan dengan keluarga yang sekarang berada di tempat yang terpisah. Sisi kenangan lainnya yang dapat kita jadikan objek alam menulis puisi adalah kenanga muram dalam sejarah kehidupan kita.
e). Menyampaikan Pesan atau Nasihat
Alternatif lain yang dapatkita jadikan teknik dalam menulis puisi adalah melalui cara menyampaikan pesan atau amanat, pesan atau amanat merupakan hal yang sering dilakukan dalam kehidupan. Nasihat itu dpat diekspresikan dalam puisi dengan cara mengajak, menghimbau, sebuah seruan bijak, atau pepatah menuju kebaikan. Nilai-nilai kehidupan yang sangat bermanfaat menunjukkan kebaikan hidup seseorang merupakan celah yang dapat kita manfaatkan untuk kegiatan kita.
f). Memuja Tokoh Idola
Setiap orang tentu memiliki ketertarikan kepada sesuatu dalam kehidupan pribadinya. Ketertarikan itu dapat berupa hal yang abstrak maupun konkret atau nyata. Salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk melahirkan gagasan dalam puisi yaitu dengan menuangkan obsesi dasar penulis melalui ketertarikannya terhadap permasalahan dalam hidup manusia, misa;nya tentang politik, cinta, maut, petualangan, misteri, kepedualian, atau tokoh idola.
g). Mengungkapkan Kepedulian
Banyak peluang yang dapat kita manfaatkan sebagai objek tulisan, peluang itu ada diseputar kehidupan manusia apa yang kita rasakan , apa yang kita baca, atau apa yang terjadi di sekitar lingkungan kita dapat menjadi larik-larikyang mampu mewakili penyair untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain.
h. Mengkritisi Kebijakan
Panggung kehidupan manusia bukan sesungguhnya tidak terlepas dari kebijakan yang berlaku di suatu negeri. Kebijakan yang digulirkan terkadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat. Kondisi ini dapat memicu masyarakat untuk mengkritisi kebijakan yang tidak sesuai dengan keinginan publik.
1.3 Unsur Pembangun Puisi
Sebuah puisi adalah sebuah struktural yang terdiri dari unsur-unsur pembangun.unsur unsur itu bersifat fungsional dalam kesatuaannya dan juga sebagai sifat fungsional. Puisi terdiri atas dua unsur pokok yakni struktur fisik dan struktur batin. Kedua bagian itu terdiri atas unsur-unsur yang saling mengikat keterjalinan dan semua unsur itu membentuk totalitas makna yang utuh.
Beberapa ahli memiliki pendapat tentang unsur- unsur puisi. Hal tersebut berkaitan erat dengan teori yang mereka pahami. Dick Hartoko dalam Waluyo menyebutkan “adanya dua unsur penting dalam puisi, yakni unsur tematik atau unsur semantik puisi dengan unsur sintaktik puisi. Unsur tematik atau semantik menunjukan ke arah struktur batin, sedangkan unsur sintaktik menunjukan ke unsur fisik.
1. Struktural Fisik
Struktural fisik sering disebut struktural sintaktik puisi,istilah tersebut tidak tepat karena kesatuan unsur-unsur kebahasaan dalam puisi tidak membentuk struktural sintaktik tetapi membentuk baris-baris puisi.struktur puisi terdiri atas baris-baris puisi yang bersama-sama membangun bait-bait puisi.bait-bait puisi itu membangun kesatuaan makna di dalam keseluruhan puisi sebagai sebuah wacana.struktural fisik terdiri atas :
Diksi
Pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisi.pemilihan kata alam puisi harus cermat sebab puisi di bentuk oleh kata- kata. Penyair harus cermat dalam memilih kata-kata yang ditulis karena harus mempertimbangkan maknanya, komposisi bunyi dalam rima, dan irama.
Pengimajian
Kata atau suasana yang dapat mengungkapkan pengalaman sensorik seperti, penglihataan, pendenggaran, dan perasaan.
Kata Konkret
Kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang.misal kata konkret salju melambangkan kebekuan cinta,kehampan hidup.
Bahasa Figuratif [majas ]
Bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidaklangsung mengunggkapkan makna. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna.
Rima dan Ritme
Bunyi dalam puisi menghasilkan rima dan ritme.rima adalah pengulanggan bunyi dalam puisi.ritma sangat berhubungan erat dengan bunyi dan juga berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat.
Tata Wajah [Tipografi]
Pembedaa yang penting antara puisi dengan prosa dan drama.
2. Struktural Batin
Struktural batin sering disebut struktur tematik,istilah tersebut tidak tepat oleh sebab itu menggunakan istilah struktural batin karena ungkapan batin penulis.struktur batin puisi terdiri atas :
Tema
Gagasan pokok atau subject matter yang dikemukakan oleh penyair.pokok pikiran atau persoalan itu begitu kuat mendesak dalam jiwa penyair, sehinggan menjadi landasan utama pengucapanya.
Perasaan [Feeling]
Dalam menciptakan puisi suasana perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca.
Nada dan suasana
Nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca sedangkan suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu atau akibat pisikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca.
Amanat [pesan]
Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah kita memahami tema, rasa, dan nada puisi. Tujuan amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menvciptakan puisinya. Amanat sebuah puisi dapat bersifat interpretatif, artinya setiap orang mempunyai penafsiran makna yang berbeda dengan yang lain.
BAB II
PUISI LAMA
2.1 Definisi Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.aturan-aturan itu diantaranya;
Jumlah kata dalam satu baris,jumlah baris dalam satu bait,persajakaan [rima], banyak suku dalam kata tiap baris dan irama.
2.2 Karakteristik Puisi Lama
Adapun ciri-ciri atau karakteristikpuisi diantaranya :
a). Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal pengarangnya.
b). Disampaikan dari mulut ke mulut,jadi merupakan sastra lisan
c). Sangat terikat oleh aturan-aturan, seperti jumlah baris tiap bait,jenis suku kata maupun rima.
2.3 Jenis dan Contoh Puisi Lama
Terdapat beberapa jenis puisi lama diantaranya :
1. Mantra
Adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Mantra terdapat di dalam kesusatraan daerah di seluruh indonesia,mantra berhubungan dengan sikap religius manusia.karena sifat sakralnya,mantra sering kali tidak boleh diucapkan sembarang orang hanya pawang yang berhak dan dianggap pantas mengucapkan mantra tersebut.
Contoh :
Assalamualaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
2. Pantun
Adalah puisiyang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris,tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran dan 2 baris berikutnya sebagai isi.hampir diseluruh indonesia terdapat tradisi berpantun.pantun tepat untuk waktu tertentu.dalam acara upacara perkawinan banyak digunakan pantun untuk sambutan penggunan pantun disini merupakan suasana akrab.
Contoh :
Gunung daik timang-timangan
Tempat kera berulang ali
Budi yang baik kenag-kenangan
Budi yang jahat buang sekali
3. Karmina
Adalah pantun yang terdiri atas dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi.karmina juga sering disebut pantun kilat.
Contoh :
Pinggang tak retak nasi tak ingin [a]
Tuhan tak hendak kami tak ingin [a]
Dahulu perang, sekarang besi [a]
Dahulu sayang, sekarang benci [a]
4. Seloka atau disebut juga pantun berkait ataupun pantun berantai
Adalah pantun yang terdiri atas beberapa bait,bait yang satu dengan bait yang lainya saling nyambung-menyambung.baris kedua dan keempat dari bait pertama dipakai kembali pada baris pertama dan ketiga pada bait kedua.
Contoh :
Sarang garuda di pohon beringin
Buah kemuning di dalam puan
Sepucuk surat dilayangkan angin
Putih kuning sambutlah tuari
Buah kemuning di dalam puan
Dibawa dari indragiri
Putih kuning sambutlah tuan
Sambutlah dengan si tangan kiri
Dibawa dari indragiri
Kabu-kabu dalam perahu
Sambutlah dengan si tangan kiri
Seorang mahluk janganlah tahu
5. Gurindam
Adalah puisi yang berdirikan tiap bait dua baris, bersajak a-a-a-a yang berisi nasihat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu akan tersesat
Barang siapa tinggalkan sembahyang
Bagai rumah tiada bertiang
Jika suami tiada berhati lurus
Istri pun kelak menjadi kurus
6. Talibun
Adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6,8, ataupun 10 baris
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari
Induk semang cari dahulu
7. Syair
Adalah puisi yang bersumber dari arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
Contoh :
Pada zaman dahulu kala
Tersebutlah sebuah cerita
Sebuah negeri yang aman sentosa
Dipimpin sang raja nan bijaksan
BAB III
PUISI BARU
3.1 Definisi Puisi Baru
Jika pada angkatan balai pustaka penulisan puisi masih banyak dipengaruhi oleh puisi lama seperti pantun dan syair,maka pada angkatan pujangga baru diciptakan puisi baru. Para pencipta puisi baru berusaha melepasakan ikatan-ikatan puisi lama,tetapi kenyataannya ikatan itu dalam puisi baru masih nampak. Puisi baru bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata. Puisi baru dibagi menjadi dua jenis yakni puisi baru berdasrkan isi dan puisi baru berdasarkan bentuk.
3.2 Karakteristik Puisi Baru
Adapun beberapa ciri atau karakteristik puisi baru diantaranya :
a. Bentuknya rapih dan simetris
b. Mempunyai persajakan akhir yang teratur
c. Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun pada pola yang lain
d. Sebagian besar puisi empat seuntai
e. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra kesatuan sintaksis
f. Tiap gatranya terdiri atas dua kata sebagian besar 4-5 suku kata.
3.3 Jenis dan Contoh Puisi Baru
a. Puisi Baru Berdasarkan Isi
1. Balada adalah puisi berisi kisah atau cerita. Puisi yang berisikan cerita tentang orang-orang perkasa, tokoh pujaan, atau orang-orang menjadi pusat perhatian.
Contohnya :
DI KAPAL PESIAR
Disebuah kapal pesiar
aku berlayar
di sebuah kapal pesiar
dibelakang layar
akudengan siapa aku ?
aku sendiri
namun aku tak merasa sepi
mengapa ?
aku tak pernah bertanya
tapi jawaban selalu ada
Disebuah kapal pesiar
aku berselimut angin gelombang
ku arungi samudera lepas
hidup dengan seri
Disebuah kapal pesiar
aku hidup sendiri
meski terombang ambing
aku tak merasa sepi
aku akan tetap berdiri
2. Hymne adalah puisi pujaan untuk tuhan, tanahair, atau pahlawan
Contohnya :
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-MU dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada leku dan liku
Bawah sayatan khianat dan dusta
Dengan hikmat selalu kupandang patung-MU
Menitikan darah dari tangan dan kaki
Dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
Dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
Mengenal-MU tersalib di dalam hati
3. Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa
Contohnya :
Generasi sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku,dan dari sana
Mandang ke bawah ketempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
4. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup
Contohnya :
Hari ini tidak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak merekalah yang di deapn
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas
5. Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih
Contohnya :
KAU
Bagiku kau raja di hari jumat
Kau udara yang dibawa angin di februari
Kau ciptakan mimpi dalam satu malam
Dan kau adalah sepi yang datang
Ketika badai dan hujan datang menderu
Tanpa kau aku kehausan
Dalam satu gurun yang tak berkaktus
Dan gelap terasa di siang hari
Temani aku untuk hari ini, esok dan selamanya
Peluk aku disaat letih
Rangkul aku disaat terjatuh
6. Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis atau kesedihan
Contohnya :
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
Di antara gudang rumah tua pada cerita
Tiang serta tema3i kapal, perahu tiada berlaut
Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
Menyinggung muram,desir hari hari lari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak
Tiada lagi aku sendiri berjalan
Menyisir semenanjung masih pengap harap
Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
Dari pantai keempat sedu penghabisan bisa terdekap
7. Satire adalah puisi yang berisi sindiran atau kritik
Contohnya :
Aku bertanya
Tetapi pertanyaan-pertanyaanku
Membentur jidad penyair-penyair salon
Yang bersajak tentang anggur dan rembulan
Sementara ketidakadilan terjadi
Di sampingnya
Dan delapn juta kanak-kanak tanpa pendidikan
Termangu-termangu di kaki dewa kesenian
b. Puisi Baru Berdasarkan Bentuk
1. Distikon adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris atau puisi dua seuntai.
Contohnya :
Bekali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali –kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
2. Terzina adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris atau puisi tiga seuntai.
Contohnya :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
3. Quatrain adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris atau puisi empat seuntai.
Contohnya :
Mendatang – datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kandal lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu – sendu
4. Quint adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris atau puisi lima seuntai.
Contohnya :
Hanya kepada tuan
Satu – satu perassan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
5. Sektet adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris atau puisi enam seuntai.
Contohnya :
Merindu bagia
Jika harilah tengah malam
Angin berhenti dari bernapas
Sukma jiwa ku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
6. Septime adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari tujuh baris atau puisi tujuh seuntai.
Contohnya :
Indonesia tumpah darahku
Duduk dipantai tanah yang permai
Tempat bergelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darhku indonesia namanya
7. Oktaf atau Stanza adalah puisi yangtiap baitnya terdiri delapan baris atau double kutrain atau puisi delapan seuntai.
Contohnya :
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi serasa berangan
Bertambah lama lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwa ku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
8. Soneta adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua,dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris.
Contohnya :
Perasaan siapa takkan nyala
Melihat anak berlegu dendang
Seorang sajak di tengah padang
Tiada berbaju buka kepala
Beginilah nasib anak gembala
Berteduh di bawah kayu nan rindang
Semenjak pagi meninggalkan kandang
Pulang kerumah di senja kala
Jauh sedikit sesayup sampai
Terdengar olehku bunyi serunai
Melagukan alam nan molek permai
Wahai gembala di segara hijau
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau
Maulah aku menurutkan dikau
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Gumiati, Teti dan Yayah Mariah. 2010. Kiat praktis menulis puisi teori dan aplikasi . Bandung : BATIC PRESS.
Adi Abdul Somad, dkk. 2007 . Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X. Bandung : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rohmadi, Muhammad dan Yuli Kusumawati. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 3. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Setelah membaca uraian di atas secara keseluruhan, adakah Goodpeople-- yang langsung ingin mencoba membuat sebuah puisi ? Jangan takut untuk menulis puisi ya. Buat kalian yang suka dengan puisi, kembangkan terus kemampuan menulis puisimu. Gali terus daya kreatif yang kamu miliki. Good luck :)
Sudah tahu kah kalian, bahwa puisi itu termasuk ke dalam jenis prosa lama atau prosa baru ? Jika belum tahu dan masih ragu-ragu, baca post selanjutnya yuukk mengenai MenulisProsa .
EmoticonEmoticon