Hai Goodpeople-- Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi contoh artikel bahasa indonesia mengenai perbedaan variasi bahasa dengan kontaminasi bahasa. Bagaimanakah perbedaan antara variasi dengan kontaminasi bahasa ? Selamat membaca :)
Perbedaan Variasi Bahasa dengan Kontaminasi Bahasa
Bahasa merupaka ujaran yang bermakna yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Fungsi bahasa yakni sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh manusia atau masyarakat bahasa untuk berinteraksi, bekerjasama dan mengidentifikasikan diri. Berdasarkan fungsi tersebut, bahasa menjadi bagian fundamental dalam seluruh kehidupan manusia. Artinya bahasa memiliki sifat mendasar dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia.
Bahasa itu bervariasi, seperti halnya di Indonesia yang memiliki banyak suku bangsa, budaya, dan bahasa. Bahasa bervariasi karena anggota masyarakat penutur bahasa itu sangat beragam, dan bahasa itu sendiri digunakan untuk keperluan yang beragam pula. Variasi bahasa merupakan ragam bahasa dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Menurut Chaer (2010:62) variasi bahasa adalah keragaman bahasa yang disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen.
Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, variasi dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa dan keragaman fungsi bahasa. Jadi, variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam.
Variasi bahasa yang digunakan oleh seseorang dapat dibedakan dari segi penutur, pemakaian, keformalan, dan sarana yang digunakan. Variasi bahasa dari segi penutur yakni berhubungan dengan orang yang menggunakan bahasa, seperti gaya bicara, intonasi, nada, jenis kelamin, profesi, usia, kelas sosial, dan sebagainya. Variasi bahasa dari segi pemakaian berhubungan dengan pemakaian atau fungsinya ketika digunakan dalam bidang atau keperluan tertentu, misalnya dalam bidang jurnalistik. Ragam atau variasi bahasa jurnalistik akan berbeda dengan ragam bahasa pada bidang pendidikan. Variasi bahasa dari segi keformalan yakni ragam bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi, seperti ragam resmi yang digunakan pada saat pidato kenegaraan, rapat dinas, dan lain-lain. Kemudian yang terakhir variasi bahasa dari segi sarana yang digunakan berhubungan dengan ragam atau variasi bahasa lisan dan bahasa tulis.
Ragam bahasa atau variasi bahasa memang patut diketahui untuk menambah pengetahuan aspek bahasa yang digunakan dari berbagai masyarakat bahasa, dan akan lebih baik lagi jika kita juga mempelajarinya untuk memperkaya penguasaan bahasa selain bahasa ibu dan bahasa nasional. Namun pada praktik kehidupan sehari-hari pada masa kini, variasi bahasa tersebut menjadi salah satu faktor yang memicu adanya gejala kontaminasi bahasa atau kekacauan bahasa.
Kontaminasi berarti rancu atau kacau. Susilo (1990:10) menyatakan kontaminasi merupakan kerancuan dua kalimat, dua unsur atau dua struktur, biasanya dapat dikembalikan pada bentuk asalnya. Kontaminasi bahasa dapat diartikan kerancuan bahasa atau kekacauan bahasa. Gejala kontaminasi banyak sekali kita jumpai dalam bahasa Indonesia dewasa ini. Gejala kontaminasi bahasa sekilas memang tidak terlalu mengganggu jalannya komunikasi selama makna yang tersirat dapat dipahami satu sama lain. Tetapi menurut tata bahasa tetap saja dianggap salah atau tidak benar. Kontaminasi dapat terjadi karena salah nalar, penggabungan dua hal yang berbeda sehingga menjadi suatu hal yang tumpang tindih, kurang menguasai penggunaan bahasa yang tepat, misalnya dalam menyusun kalimat.
Kontaminasi bahasa yang dapat secara langsug kita ketahui yakni pada bahasa lisan. Kontaminasi bahasa dalam bahasa lisan yakni pada ujaran, salah satu penyebabnya yakni karena interferensi atau masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan, sehingga tampak adanya penyimpangan kaidah dari bahasa yang digunakan itu. Seiring dengan perkembangan zaman serta kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak orang menggunakan atau menyisipkan bahasa asing maupun bahasa daerah dalam percakapannya. Selain itu, ketika seseorang belum fasih berbahasa Indonesia dan cenderung menggunakan bahasa ibu, maka dalam berujar bahasa Indonesia secara disadari atau tidak gaya berbicara, intonasi, nada, dan irama akan terbawa pada bahasa ibu yang sering digunakannya.
Kerancuan dalam bahasa Indonesia menurut Badudu (1980:60) dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : (1) kontaminasi bentuk kata, (2) kontaminasi bentuk frasa, dan (3) kontaminasi bentuk kalimat. Kontaminasi bentuk kata merupakan kerancuan yang diakibatkan oleh pembentukkan kata-kata baru. Kontaminasi bentuk frasa merupakan kerancuan bentuk frasa yang tidak sesuai. Kontaminasi bentuk kalimat merupakan kerancuan dalam struktur kalimat dan makna yang ditimbulkannya.
Berdasarkan uraian di atas tentang variasi bahasa dan kontaminasi bahasa, maka dapat disimpulkan perbedaan variasi bahasa dengan kontaminasi bahasa yakni, bahwa variasi bahasa merupakan ragam bahasa yang tercipta karena keragaman budaya dan fungsi bahasa yang digunakan oleh seseorang atau masyarakat bahasa serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Sedangkan kontaminasi bahasa merupakan kerancuan atau kekacauan bahasa yang terjadi pada bahasa lisan maupun tulis. Kontaminasi dalam bahasa lisan yakni terjadi pada ujaran, kemudian kontaminasi bahasa tulis terjadi pada bentuk kata, frasa, dan kalimat. Kontaminasi bahasa juga dapat membuat makna yang ditimbulkan menjai rancu atau kacau.
Setelah mengetahui perbedaan variasi bahasa dengan kontaminasi bahasa, hendaknya kita mulai dari sekarang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Maka dari itu, kita harus dapat menggunakan variasi bahasa dengan tepat sehingga gejala kontaminasi bahasa dapat terhindarkan dalam praktik berbahasa.
Semoga bahasa yang digunakan Goodpeople-- tidak banyak mengalami kontaminasi. Untuk mencegah terjadinya kontaminasi bahasa ini, maka sangat perlu adanya pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia.
Contoh artikel bahasa Indonesia selanjutnya adalah mengenai Perbedaan dan Persamaan Ujaran, Retorika, Pidato, Berbicara, Khutbah, Ceramah, dan Mengajar
EmoticonEmoticon